Makalah Fisika
Gejala Pemanasan Global
Disusun
oleh :
SMA NEGERI AJIBARANG
PERSEMBAHAN
Tugas makalah ini kami persembahkan kepada :
1.
Allah Yang Maha Kuasa, yang selama
ini telah memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kami sehingga tugas ini bisa
terselesaikan.
2.
Orang tua yang tercinta yang telah
banyak memberikan dukungan sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas
makalah pendidikan jasmani dan kesehatan ini.
3.
Ibu guru pembimbing, Harini
Darmahastuti, S.Pd. yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan
pengarahan untuk penulisan dan penyusunan tugas makalah ini.
4.
Rekan-rekan kelas XI (Sebelas) atas
segenap kerja samanya.
5.
Semua pihak yang telah memberikan
bantuan dalam penyusunan tugas makalah ini.
KATA PENGANTAR
Segenap
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa atas segala karunia
dan petunjuk dari-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan penyusunan tugas
makalah fisika tentang pemanasan global ini dengan sebaik-baiknya.
Ucapan terima kasih yang mendalam
juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan tugas projek
ini, antara lain :
1.
Allah SWT yang dengan kuasa-Nya kami
bisa menyelesaikan tugas ini.
2.
Ayah dan Ibu tercinta yang
memberikan dukungan berupa materi maupun non-materi kepada kami.
3.
Guru pembimbing kami, yaitu Harini
Darmahastuti, S.Pd. yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan penyusunan
tugas makalah ini.
4.
Teman-teman dan semua pihak yang
memberi dukungan kepada kami untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Tugas
makalah fisika tentang pemanasan global ini disusun
untuk melengkapi salah satu tugas pembelajaran fisika pada kelas XI
(sebelas) tahun pelajaran 2014/2015 SMA Negeri Ajibarang dengan guru pembimbing
Harini
Darmahastuti, S.Pd.
Melalui penugasan
ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Gejala Pemanasan Global yang
pada gilirannya dapat diimplementasikan
dalam kegiatan pembelajaran. Dan dapat lebih menjaga kelestarian serta
mampu menyampaikan ide / gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan
dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
untuk perbaikan tugas ini agar lebih baik. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil
suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan
sebagai bagian hidup yang integratif.
Ajibarang,
Mei 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
PERSEMBAHAN …………………………………………………………………….ii
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………………..iii
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………………….v
BAB I - PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ………………………………………………………...1
B.
Rumusan
Masalah ……………………………………………………………….1
C.
Tujuan …………………………………………………………………………...2
BAB II – PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pemanasan Global …………………………………………………..3
B.
Gejala
Pemanasan Global ……………………………………………………….3
C.
Penyebab
Pemanasan Global ……………………………………………………6
D.
Dampak
Pemanasan Global ……………………………………………………..7
E.
Upaya
Penanganan Pemanasan Global ………………………………………….9
BAB III – PENUTUP
A.
Simpulan ……………………………………………………………………….17
B.
Saran …………………………………………………………………………...17
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Akhir-akhir
muncul berbagai pemberitaan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik
tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu terjadi hampir
di seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, air laut pasang yang
menyebabkan banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah hujan yang
tinggi hingga menyebabkan banjir, angin puting beliung yang merobohkan
rumah-rumah warga, dan masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang
menyebabkan sebagian besar warga merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah
menyebutnya sebagai bencana nasional dan juga merupakan bencana internasional,
karena peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga
terjadi di mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai
dampak dari adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dunia.
Atas
dasar itulah dalam makalah ini penulis ingin mencoba mengungkap lebih
jauhproses terjadinya pemanasan global, dampak dan upaya penangannya, serta
memberdayakan masyarakat untuk tujuan pencegahannya.
B.
RUMUSAN MASALAH
Mengingat akan hal tersebut, kami
merumuskan tentang pertanyaan-pertanyaan yang timbul berdasarkan fakta-fakta
tersebut, antara lain :
1. Apakah pemanasan
global itu?
2. Bagaimana gejala pemanasan global?
3. Apa saja
yang merupakan penyebab pemanasan global?
4. Apa saja
dampak yang terjadi dikarenakan pemanasan global?
5. Apa upaya
yang harus dilakukan untuk mengantisipasi pemanasan global?
C.
TUJUAN
Kami merumuskan tugas makalah pendidikan
jasmani dan kesehatan ini dengan tujuan antara lain sebagai berikut :
1.
Mengetahui
jawaban dan penjelasan dari rumusan masalah di atas.
2.
Memahami
lebih dalam tentang pemanasan global.
3.
Menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca.
4.
Memenuhi
salah satu tugas fisika SMA
Negeri Ajibarang tahun pelajaran 2014/2015.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah kejadian
meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Pada saat
ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap
disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran
bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas
karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke
atmosfer.
Diperkirakan, setiap tahun dilepaskan
*18,35 miliar* ton karbon dioksida (18,35 milliar ton karbon dioksida ini sama
dengan 18,35 X 1012 atau 18.350.000.000.000/kg karbon dioksida).Ketika atmosfer
semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang
menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi. Inilah yang
disebut dengan Efek Rumah Kaca.
Rata-rata temperatur permukaan Bumi
sekitar 15°C (59°F). Selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini
telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit). Para ilmuan
memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 – 5,8 derajat Celsius (2,5 – 10,4
derajat Fahrenheit) pada tahun 2100.
B.
GEJALA PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global atau global warming telah
mencapai titik yangsangat mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan cara
tepatuntuk mencegah dan mengurangi pemanasan global ini. Sepertiyang telah
dikemukakan bahwa penyebab pemanasan globaladalah gas rumah kaca yang muncul
secara alami maupun akibatulah manusia.
Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa
pemanasan globalsebatas khayalan para pencinta lingkungan.Adapula
yangmengatakan bahwa pemanasan global sudah menjadi takdir yangtidak dapat
dihindari. Di kalangan ilmuwan pun, masalahpemanasan global masih menjadi pro
dan kontra.
Satu hal yang pasti adalah pemanasan
global sudah bisa kitarasakan melalui beberapa kejadian berikut ini.Tentu
sajakejadian-kejadian ini bukan sebatas imajinasi maupun khayalankarena semua
penghuni bumi pasti telah merasakannya.
1.
Ketinggian
gunung berkurang
Tanpa disadari banyak orang, Pegunungan Alpen
mengalami penyusutan ketinggian.Ini disebabkan melelehnya es di
puncaknya.Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi
akibat tekanannya.Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan
perlahan terangkat kembali.
2.
Kebakaran
hutan besar-besaran
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika
Serikat juga terbakar ludes.Kebakaran hutan meluluhlantakkan lebih banyak area dalam
tempo yang lebih lama juga.Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini
dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat.Musim semi
datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga.Area hutan lebih
kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.
3.
Situs
purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat,
sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak
dibandingkan beberapa waktu silam, banjir, suhu yang ekstrim dan pasang
laut menyebabkan itu semua.
4.
Satelit
bergerak lebih cepat
Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat
panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa.Udara di bagian terluar atmosfer sangat
tipis, tapi dengan jumlah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di
atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi dan
mendinginkan udara sekitarnya.Makin banyak karbondioksida diatas sana, maka
atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.
5.
Hanya
yang terkuat yang bertahan
Akibat musim yang kian tak menentu,
maka hanya makhluk hidup yang kuatlah yang bisa bertahan hidup.Misalnya,
tanaman berbunga lebih cepat di tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih
cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementara mereka
yang lebih tangkas bisa bertahan hidup. Hal serupa berlaku bagi semua makhluk
hidup termasuk manusia.
6.
Pelelehan
besar-besaran
Bukan hanya
temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga semua lapisan
tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak
menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur
kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah, imbas dari ketidakstabilan ini pada
dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.
7.
Keganjilan
di daerah kutub
Hilangnya 125
danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan
global terjadi lebih ramai di daerah kutub.Riset di sekitar sumber air yang
hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.
8.
Mekarnya
tumbuhan di Kutub Utara
Saat
pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman dan hewan di dataran yang
lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saat matahari terbenam
pada biota Kutub Utara. Tanaman yang dulunya terperangkap dalam es kini tidak
lagi, dan mulai tumbuh.Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan
fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.
9.
Habitat
makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi
Ilmuwan menemukan beberapa hewan telah berpindah ke
dataran lebih tinggi akibat pemanasan global
10. Peningkatan kasus alergi
Di beberapa tempat kasus alergi dan asma mengalami
peningkatan. Tingginya level CO2 dan temperatur
merupakan pemicunya.
C.
PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Pemansan global terjadi
ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg
terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia,
kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah
karbon dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi,
gas dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.
Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri,
sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian.
Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca
menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal.
Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif
yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara
lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap”
sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah
akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti
mempercepat pemanasan global.
Penggundulan hutan yang
mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah
sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi
kesuburan tanah
Sepanjang seratus tahun
ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi
dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari
bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan
sejumlah wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara
itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari,
angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam
perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk
bahan bakar fosil dan energi nuklir.
D.
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Jika tidak segera diatasi, maka kenaikan
temperatur karena pemanasan global hingga tahun 2100 akan mengakibatkan
mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan, yang mengakibatkan
meningkatnya volume lautan serta menaikkan permukaannya sekitar 9 – 100 cm (4 –
40 inchi), menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan
pulau-pulau. Diantara 17.500 pulau di Indonesia, sekitar 4000 pulau akan
tenggelam.
Beberapa daerah dengan iklim yang hangat
akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat
kering. Kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahkan menghancurkan suplai
makanan di beberapa tempat di dunia. Hewan dan tanaman akan bermigrasi ke arah
kutub yang lebih dingin dan spesies yang tidak mampu berpindah akan musnah.
Di Indonesia sendiri, tanda-tanda
perubahan iklim akibat pemanasan global telah lama terlihat. Misalnya, sudah
beberapa kali ini kita mengalami musim kemarau yang panjang. Tahun 1982-1983,
1987 dan 1991, kemarau panjang menyebabkan kebakaran hutan yang luas. Hampir
3,6 juta hektar hutan habis di Kalimatan Timur akibat kebakaran tahun 1983.
Musim kemarau tahun 1991 juga menyebabkan 40.000 hektar sawah dipusokan dan
produksi gabah nasional menurun drastis dari 46,451 juta ton menjadi 44,127
juta ton pada tahun 1990.
Pada tahun 2006, akibat pemanasan global
terlihat dengan terlambatnnya musim penghujan yang seharusnya sudah turun pada
Oktober 2006. Namun hingga Desember 2006 hujan belum juga turun. Keterlambatan
itu juga disertai dengan pendeknya periode hujan, namun intensitasnya tinggi. Akibatnya
banjir melanda Jakarta dan sekitarnya.
Pemanasan Global juga mengakibatkan siklus
perkawinan dan pertumbuhan nyamuk (dari telur menjadi larva dan nyamuk dewasa)
akan lebih singkat, sehingga jumlah populasi akan cepat naik. Mengganasnya
penyakit yang disebabkan oleh nyamuk kemudian seolah menyebabkan jenis penyakit
baru.
Dampak-dampak lainnya :
1.
Musnahnya berbagai jenis keanekragaman
hayati.
2.
Meningkatnya frekuensi dan intensitas
hujan badai, angin topan, dan banjir
3.
Mencairnya es dan glasier di kutub
4.
Meningkatnya jumlah tanah kering yang
potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan
5.
Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan
banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga
15 - 95 cm.
6.
Kenaikan suhu air laut menyebabkan
terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di
seluruh dunia
7.
Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
8.
Menyebarnya penyakit-penyakit tropis,
seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga
(nyamuk)
9.
Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan
sesak karena terjadi arus pengungsian.
E.
UPAYA PENANGANAN
PEMANASAN GLOBAL
1. Hemat
Pemakaian Listrik :
a. Matikan
peralatan listrik jika sedang tidak digunakan.
b. Hanya
menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya.
c. Tidak
menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah
dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb.
d. Hubungkan
lampu di halaman rumah dengan sebuah alat pengatur waktu (timer) atau fotocel
sinar matahari.
e. Gunakan
jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis
lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
f. Matikan
peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika
akan pergi tidur.
g. Matikan
pemanas air sebelum Anda berangkat untuk pergi berlibur.
h. Ganti kulkas lama jika sudah boros listrik dan
jangan lupa defrost kulkas anda secara teratur.
i. Bersihkan
dan keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu.
j. Jangan
masukkan makanan panas di dalam lemari es.
k. Jangan
terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros
listrik.
2. Hemat
Pemakaian Air :
a. Jangan
mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus.
b. Jangan
menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak
terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
c. Mandi
menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower
dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci
mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air
mengalir.
d. Gunakan
air dingin pada mesin cuci daripada air panas.
e. Flush
toilet seperlunya (jangan terlalu sering).
f. Pastikan
pelampung/radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan baik, demikian juga
pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak boros air.
g. Cuci
pakaian dengan air dingin, bukannya air panas.
h. Gunakan
air bilasan cucian pakaian terakhir untuk menyiram tanaman Anda. Gunakan air
bilasan cucian beras, buah dan sayur juga untuk menyiram tanaman.
i. Tadah
air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dsb.
3. Manfaatkan
Sumber Energi dari Alam :
a. Gunakan
tenaga surya untuk rumah dan pemanas air.
b. Gunakan
sinar matahari untuk mengeringkan pakaian Anda.
c. Gunakan
pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan lampu
listrik.
d. Buka
jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk menyejukkan dan
menyegarkan ruangan di rumah anda,
daripada menggunakan penyejuk udara buatan yang boros listrik seperti AC.
e. Jika
tetap menggunakan AC, jangan lupa bersihkan AC secara teratur, akan menghemat
listrik.
f. Jangan
lupa setel ‘timer’ pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar.
g. Exhaust
fan juga bisa digunakan untuk membantu pertukaran udara segar di dalam ruang,
jika sirkulasi angin belum maksimal.
4. REUSE
(Gunakan Kembali) Dan lain-lainnya :
a. Gunakan
keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat
dari plastic dan Styrofoam.
b. Gunakan
kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
c. Gunakan
kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-coret atau
catatan keperluan sehari-hari.
d. Gunakan
kembali kertas HVS yang baru dipakai 1 muka menjadi 2 muka atau bolak-balik.
e. Gunakan
kain serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada kertas tissue dan
kertas pembersih sekali pakai lainnya.
f. Gunakan
‘reusable’ piring, botol minum dan alat
makan yang bukan sekali pakai.
g. Gunakan
wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan, bukannya aluminium
foil dan bahan plastik lainnya.
h. Reuse
kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang.
i. Gunakan
kembali koran lama untuk membungkus dan ‘mengepak’ barang.
j. Berbelanja
ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas kertas dan kantong plastik.
k. Simpan
gantungan kawat dan mengembalikan atau menggunakannya kembali ketika ke binatu.
l. Mengecat
dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi daripada menggunakan cat semprot
yang mengeluarkan emisi berbahaya.
5. REDUCE
( Berhemat ) Dan lain-lainnya :
a. Hemat
penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari
pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di
udara.
b. Memelihara,
merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan sudah digunakan
daripada sering membeli baru.
c. Hanya
membeli perangkat mebel. yang benar-benar digunakan.
d. Beli
dan gunakan baterai ‘rechargeable’ untuk
perangkat yang sering digunakan.
e. Prioritaskan
membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.
f. Beli
dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.
g. Beli
produk-produk buatan lokal untuk mengurangi buangan emisi dari transportasi.
h. Beli
makanan/minuman, sayuran/buah-buahan lokal, karena lebih murah dan lebih terjamin
kesegarannya.
i. Beli
produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.
j. Hindari
produk dengan beberapa lapis kemasan, jika hanya satu juga cukup.
k. Dengan
kata lain jika memungkinkan beli produk dalam jumlah grosir yang lebih murah
dan hemat kemasan daripada beli eceran yang lebih mahal dan butuh banyak
kemasan. Contoh pembelian sabun cuci ukuran 1 kg, lebih baik dari pada ukuran
sachet kecil.
l. Hindari
membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam
karena tidak dapat didaur ulang.
m. Hindari
atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu dan
sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
n. Hindari
‘fast food’ karena jenis makanan ini merupakan penghasil sampah terbesar di
dunia, selain itu juga kurang baik terhadap kesehatan.
o. Minimalkan
penggunaan pestisida.
p. Hindari
penggunaan ‘racun tikus’ dari bahan kimia, jika ingin membunuh atau mengusir
tikus, tapi gunakan jebakan tikus tradisional dengan umpan ikan asin misalnya.
q. Berhenti
menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC yang akan mengganggu lapisan
Ozon Bumi.
r. Kurangi
penggunaan bahan kimia saat membersihkan semua sudut rumah.
s. Jangan
membeli produk yang dibuat dari hewan langka.
t. Mengurangi
konsumsi daging (flexitarian) atau bila memungkinkan jadilah vegetarian.
6. RECYCLE
( Daur Ulang ) Dan lain-lainnya :
a. Gunakan
pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.
b. Gunakan
tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.
c. Recycle
segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta
bahan anorganik lainnya.
d. Bagi
Anda yang suka berkreasi manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang
menjadi produk kerajinan tangan yang indah.
e. Kumpulkan
sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya.
f. Barang
plastik bekas seperti: ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman dan
lainnya bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot tanaman yang indah.
g. Jika
tidak mau menggunakannya kembali, segera sumbangkan atau berikan kepada orang
lain atau organisasi yang mau menampung dan mengolah sampah anorganik ini.
h. Demikian
pula pakaian bekas layak pakai dan peralatan rumah tangga yang sudah tidak
digunakan atau didaur ulang sebaiknya disumbangkan kepada yang mau menerima dan
memanfaatkannya lagi.
i. Jangan
biasakan membuang-buang makanan walau sedikit pun karena sisa-sisa makanan
dapat mengeluarkan gas metana di tempat terbuka seperti TPA sampah.
j. Kompos
sisa sayuran, kulit buah dsb. dari dapur Anda.
k. Mulai
olah sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
l. Kompos
daun kering dan sampah, atau bawa ke
sebuah tempat pendaurulang sampah.
7. Efisiensi
Penggunaan Kendaraan Bermotor :
a. Cari
lokasi rumah tempat tinggal yang dekat dengan kantor tempat bekerja atau tempat
anak-anak sekolah.
b. Biasakan
berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih menyehatkan dan ramah lingkungan,
misalnya untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di sekitar rumah.
c. Untuk
jarak yang lebih jauh, jika memungkinkan gunakan angkutan umum massal, seperti
busway dan kereta api.
d. Naik
kendaraan pribadi bersama-sama secara bergantian misalnya dengan teman atau
saudara yang kebetulan searah atau setujuan.
e. Jika
harus naik kendaraan bermotor pribadi, untuk bepergian :
f. Gunakan
mobil yang sesuai dengan kebutuhan keluarga atau lebih besar.
g. Gunakan
energi hijau terbarukan seperti biofuel, antara lain biodiesel dan bioetanol
(nama dagang Pertamina : biosolar, biopremium dan biopertamax).
h. Matikan
mesin motor/mobil saat pengisian bahan bakar. Jangan mengemudi di atas ambang
batas kecepatan yang dianjurkan.
i. Jangan
membawa barang-barang yang tidak perlu dalam bagasi mobil.
j. Periksakan
mobil secara teratur untuk memastikan dalam kondisi baik.
k. Periksa
tekanan angin pada ban mobil secara teratur berkala.
l. Periksa
minyak/oli mesin, rem, kopling, gardan dsb. Cek kemungkinan kebocoran atau
kerusakan lainnya, dan jangan lupa mendaur ulang minyak/oli motor/mobil anda.
m. Rawat
mobil dengan menyetel ulang mesin (tuned up) dan mengganti oli mesin secara berkala, agar
kondisi mesin tetap prima saat akan digunakan.
n. Gunakan
ban radial untuk meningkatkan kemampuan jalan kendaraan.
o. Jaga
kondisi roda ban agar seimbang tidak bergetar dengan melakukan ‘spooring &
balancing’ sehingga mobil nyaman dikendarai.
p. Jika
harus mengemudi mobil untuk jarak yang sangat jauh, jangan lupa beristirahat
misalnya pada ‘rest area’ di jalan tol untuk menjaga stamina pengemudi mau pun
kondisi mesin.
q. Beli
motor/mobil baru atau pun bekas yang lebih efisien bahan bakar dan menghasilkan
emisi buangan yang lebih rendah agar tidak terlalu banyak menyumbang CO2 ke
udara.
r. Jika
memungkinkan beli dan gunakan mobil ramah lingkungan, misalnya yang menggunakan
teknologi panel tenaga sinar matahari dan hibrida.
Upaya Lain yang Dapat
Kita Lakukan
1. Jadilah Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana
dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan
penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food and
Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18%
pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia
(13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”, 2006
dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali
lebih kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2).
Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan
“Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang
per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya
menyumbang 190 kg CO2! Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang
merupakan Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr.
Rajendra Pachauri, menganjurkan orang untuk mengurangi makan daging.
2.
Tanam Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap
6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat
menyerap 1 ton CO2. United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan
bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca. Seperti kita
ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang
atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan
dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon
di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah
Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang
untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda
dapat menyelamatkan 1 ha pohon per tahunnya.
3. Bepergian Yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan
telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila
memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap
1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2.
Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, anda bisa memilih kereta api
daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas
rumah kaca.
4. Kurangi Belanja
Industri menyumbang 20% gas emisi rumah
kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis
industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi,
baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena
itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru. Setiap proses
produksi barang menyumbang CO2.
5. Beli Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2
lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa
produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.
6. Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda
dengan lampu hemat energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat
energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
7. Gunakan Kipas Angin
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt
menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin Anda bisa mencoba
menggunakan kipas angin.
8. Jemur Pakaian Di Bawah Sinar Matahari
Bila Anda menggunakan alat pengering,
Anda mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik:
pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.
9. Daur Ulang Sampah Organik
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang
3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan
sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa
makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu mengurangi
masalah ini!
10. Pisahkan Sampah Kertas, Plastik dan Kaleng
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat
90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru –
menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur
ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda
menghemat 900 kg CO2.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari tugas projek ini yaitu :
1.
Pemanasan global adalah
kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi.
2.
Gejala-gejala pemanasan global antara lain
ketinggian gunung berkurang, kebakaran hutan besar-besaran, situs purbakala
cepat rusak, satelit bergerak lebih cepat, hanya yang terkuat yang bertahan,
pelelehan besar-besaran, keganjilan di daerah kutub, mekarnya tumbuhan di kutub
utara, habitat makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi, peningkatan kasus
alergi.
3.
Gejala-gejala pemanasan global tersebut ditimbulkan oleh
penyebab-penyebab pemanasan global, dan menimbulkan dampak yang serius bagi
bumi ini akibat adanya pemanasan global.
4.
Banyak sekali upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi
masalah pemanasan global, seperti hemat pemakaian listrik, hemat pemakaian air,
manfaatkan sumber energi dari alam, reuse (gunakan kembali) dan lain-lainnya,
reduce ( berhemat ) dan lain-lainnya, recycle ( daur ulang ) dan lain-lainnya,
efisiensi penggunaan kendaraan bermotor.
B.
SARAN
Adapun saran
yang dapat dikemukakan yaitu bagi para pembaca dapat menelaah lebih jauh lagi
tentang pemanasan global agar dapat mengetahui pengetahuan mendalam tentang
teori tersebut dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar