Selasa, 12 April 2016

Makalah Fisika Gejala Pemanasan Global [FISIKA]

Makalah Fisika
Gejala Pemanasan Global



Disusun oleh :
SMA NEGERI AJIBARANG

Tahun Ajaran 2014/2015

 
PERSEMBAHAN

Tugas makalah ini kami persembahkan kepada :
1.      Allah Yang Maha Kuasa, yang selama ini telah memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kami sehingga tugas ini bisa terselesaikan.
2.      Orang tua yang tercinta yang telah banyak memberikan dukungan sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah pendidikan jasmani dan kesehatan ini.
3.      Ibu guru pembimbing, Harini Darmahastuti, S.Pd. yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan pengarahan untuk penulisan dan penyusunan tugas makalah ini.
4.      Rekan-rekan kelas XI (Sebelas) atas segenap kerja samanya.
5.      Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan tugas makalah ini.


KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa atas segala karunia dan petunjuk dari-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan penyusunan tugas makalah fisika tentang pemanasan global ini dengan sebaik-baiknya.
            Ucapan terima kasih yang mendalam juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan tugas projek ini, antara lain :
1.      Allah SWT yang dengan kuasa-Nya kami bisa menyelesaikan tugas ini.
2.      Ayah dan Ibu tercinta yang memberikan dukungan berupa materi maupun non-materi kepada kami.
3.      Guru pembimbing kami, yaitu Harini Darmahastuti, S.Pd. yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan penyusunan tugas makalah ini.
4.      Teman-teman dan semua pihak yang memberi dukungan kepada kami untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Tugas makalah fisika tentang pemanasan global ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas pembelajaran fisika pada kelas XI (sebelas) tahun pelajaran 2014/2015 SMA Negeri Ajibarang dengan guru pembimbing Harini Darmahastuti, S.Pd.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Gejala Pemanasan Global yang pada gilirannya dapat diimplementasikan  dalam kegiatan pembelajaran. Dan dapat lebih menjaga kelestarian serta mampu menyampaikan ide / gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan.
            Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan tugas ini agar lebih baik. Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang integratif.


                                                                                Ajibarang, Mei 2015


                                                                                        Penyusun





DAFTAR ISI

PERSEMBAHAN …………………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….v
BAB I - PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ………………………………………………………...1
B.     Rumusan Masalah ……………………………………………………………….1
C.     Tujuan …………………………………………………………………………...2
BAB II – PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pemanasan Global …………………………………………………..3
B.     Gejala Pemanasan Global ……………………………………………………….3
C.     Penyebab Pemanasan Global ……………………………………………………6
D.    Dampak Pemanasan Global ……………………………………………………..7
E.     Upaya Penanganan Pemanasan Global ………………………………………….9
BAB III – PENUTUP
A.    Simpulan ……………………………………………………………………….17
B.     Saran …………………………………………………………………………...17
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..18

BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG MASALAH
Akhir-akhir muncul berbagai pemberitaan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, air laut pasang yang menyebabkan banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan banjir, angin puting beliung yang merobohkan rumah-rumah warga, dan masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang menyebabkan sebagian besar warga merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah menyebutnya sebagai bencana nasional dan juga merupakan bencana internasional, karena peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga terjadi di mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai dampak dari adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dunia.
Atas dasar itulah dalam makalah ini penulis ingin mencoba mengungkap lebih jauhproses terjadinya pemanasan global, dampak dan upaya penangannya, serta memberdayakan masyarakat untuk tujuan pencegahannya.

B.   RUMUSAN MASALAH
Mengingat akan hal tersebut, kami merumuskan tentang pertanyaan-pertanyaan yang timbul berdasarkan fakta-fakta tersebut, antara lain :
1.      Apakah pemanasan global itu?
2.       Bagaimana gejala pemanasan global?
3.      Apa saja yang merupakan penyebab pemanasan global?
4.      Apa saja dampak yang terjadi dikarenakan pemanasan global?
5.      Apa upaya yang harus dilakukan untuk mengantisipasi pemanasan global?


C.   TUJUAN
Kami merumuskan tugas makalah pendidikan jasmani dan kesehatan ini dengan tujuan antara lain sebagai berikut :
1.        Mengetahui jawaban dan penjelasan dari rumusan masalah di atas.
2.        Memahami lebih dalam tentang pemanasan global.
3.        Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
4.        Memenuhi salah satu tugas fisika SMA Negeri Ajibarang tahun pelajaran 2014/2015.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer.
Diperkirakan, setiap tahun dilepaskan *18,35 miliar* ton karbon dioksida (18,35 milliar ton karbon dioksida ini sama dengan 18,35 X 1012 atau 18.350.000.000.000/kg karbon dioksida).Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi. Inilah yang disebut dengan Efek Rumah Kaca.
Rata-rata temperatur permukaan Bumi sekitar 15°C (59°F). Selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit). Para ilmuan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 – 5,8 derajat Celsius (2,5 – 10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100.

B.   GEJALA PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global atau global warming telah mencapai titik yangsangat mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan cara tepatuntuk mencegah dan mengurangi pemanasan global ini. Sepertiyang telah dikemukakan bahwa penyebab pemanasan globaladalah gas rumah kaca yang muncul secara alami maupun akibatulah manusia.
Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa pemanasan globalsebatas khayalan para pencinta lingkungan.Adapula yangmengatakan bahwa pemanasan global sudah menjadi takdir yangtidak dapat dihindari. Di kalangan ilmuwan pun, masalahpemanasan global masih menjadi pro dan kontra.
Satu hal yang pasti adalah pemanasan global sudah bisa kitarasakan melalui beberapa kejadian berikut ini.Tentu sajakejadian-kejadian ini bukan sebatas imajinasi maupun khayalankarena semua penghuni bumi pasti telah merasakannya.
1.      Ketinggian gunung berkurang
 Tanpa disadari banyak orang, Pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian.Ini disebabkan melelehnya es di puncaknya.Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya.Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.
2.      Kebakaran hutan besar-besaran
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga terbakar ludes.Kebakaran hutan meluluhlantakkan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga.Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat.Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga.Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.
3.      Situs purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam, banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut  menyebabkan itu semua.
4.      Satelit bergerak lebih cepat
Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa.Udara di bagian terluar atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumlah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi dan mendinginkan udara sekitarnya.Makin banyak karbondioksida diatas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.
5.      Hanya yang terkuat yang bertahan
Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya makhluk hidup yang kuatlah yang bisa bertahan hidup.Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat di tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementara mereka yang lebih tangkas bisa bertahan hidup. Hal serupa berlaku bagi semua makhluk hidup termasuk manusia.
6.      Pelelehan besar-besaran
  Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah, imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.
7.      Keganjilan di daerah kutub
  Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih ramai di daerah kutub.Riset di sekitar sumber air yang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.
8.      Mekarnya tumbuhan di Kutub Utara
   Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman dan hewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saat matahari terbenam pada biota Kutub Utara. Tanaman yang dulunya terperangkap dalam es kini tidak lagi, dan mulai tumbuh.Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.
9.      Habitat makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi
Ilmuwan menemukan beberapa hewan telah berpindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global
10.  Peningkatan kasus alergi
Di beberapa tempat kasus alergi dan asma mengalami peningkatan. Tingginya level CO2 dan temperatur  merupakan pemicunya.


C.   PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Pemansan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.
       Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.


D.     DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Jika tidak segera diatasi, maka kenaikan temperatur karena pemanasan global hingga tahun 2100 akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan, yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikkan permukaannya sekitar 9 – 100 cm (4 – 40 inchi), menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau-pulau. Diantara 17.500 pulau di Indonesia, sekitar 4000 pulau akan tenggelam.
Beberapa daerah dengan iklim yang hangat akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. Kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahkan menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat di dunia. Hewan dan tanaman akan bermigrasi ke arah kutub yang lebih dingin dan spesies yang tidak mampu berpindah akan musnah.
Di Indonesia sendiri, tanda-tanda perubahan iklim akibat pemanasan global telah lama terlihat. Misalnya, sudah beberapa kali ini kita mengalami musim kemarau yang panjang. Tahun 1982-1983, 1987 dan 1991, kemarau panjang menyebabkan kebakaran hutan yang luas. Hampir 3,6 juta hektar hutan habis di Kalimatan Timur akibat kebakaran tahun 1983. Musim kemarau tahun 1991 juga menyebabkan 40.000 hektar sawah dipusokan dan produksi gabah nasional menurun drastis dari 46,451 juta ton menjadi 44,127 juta ton pada tahun 1990.
Pada tahun 2006, akibat pemanasan global terlihat dengan terlambatnnya musim penghujan yang seharusnya sudah turun pada Oktober 2006. Namun hingga Desember 2006 hujan belum juga turun. Keterlambatan itu juga disertai dengan pendeknya periode hujan, namun intensitasnya tinggi. Akibatnya banjir melanda Jakarta dan sekitarnya.
Pemanasan Global juga mengakibatkan siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk (dari telur menjadi larva dan nyamuk dewasa) akan lebih singkat, sehingga jumlah populasi akan cepat naik. Mengganasnya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk kemudian seolah menyebabkan jenis penyakit baru.
 Dampak-dampak lainnya :
1.        Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati.                                         
2.        Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir
3.        Mencairnya es dan glasier di kutub
4.        Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan
5.        Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.
6.        Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia
7.        Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
8.        Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk)
9.        Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.







E.   UPAYA PENANGANAN PEMANASAN GLOBAL

1.      Hemat Pemakaian Listrik :
a.    Matikan peralatan listrik jika sedang tidak digunakan.
b.    Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya.
c.    Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb.
d.   Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat pengatur waktu (timer) atau fotocel sinar matahari.
e.    Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
f.     Matikan peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika akan pergi tidur.
g.    Matikan pemanas air sebelum Anda berangkat untuk pergi berlibur.
h.    Ganti  kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas anda secara teratur.
i.      Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu.
j.      Jangan masukkan makanan panas di dalam lemari es.
k.    Jangan terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros listrik.

2.      Hemat Pemakaian Air :
a.    Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus.
b.    Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
c.    Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir.
d.   Gunakan air dingin pada mesin cuci daripada air panas.
e.    Flush toilet seperlunya (jangan terlalu sering).
f.     Pastikan pelampung/radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan baik, demikian juga pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak boros air.
g.    Cuci pakaian dengan air dingin, bukannya air panas.
h.    Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir untuk menyiram tanaman Anda. Gunakan air bilasan cucian beras, buah dan sayur juga untuk menyiram tanaman.
i.      Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dsb.

3.      Manfaatkan Sumber Energi dari Alam :
a.    Gunakan tenaga surya untuk rumah dan pemanas air.
b.    Gunakan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian Anda.
c.    Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan lampu listrik.
d.   Buka jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk menyejukkan dan menyegarkan  ruangan di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk udara buatan yang boros listrik seperti AC.
e.    Jika tetap menggunakan AC, jangan lupa bersihkan AC secara teratur, akan menghemat listrik.
f.     Jangan lupa setel ‘timer’ pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar.
g.    Exhaust fan juga bisa digunakan untuk membantu pertukaran udara segar di dalam ruang, jika sirkulasi angin belum maksimal.

4.      REUSE (Gunakan Kembali) Dan lain-lainnya :
a.  Gunakan keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari plastic dan Styrofoam.
b.  Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
c.  Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.
d. Gunakan kembali kertas HVS yang baru dipakai 1 muka menjadi 2 muka atau bolak-balik.
e.  Gunakan kain serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada kertas tissue dan kertas pembersih sekali pakai lainnya.
f.   Gunakan ‘reusable’  piring, botol minum dan alat makan yang bukan sekali pakai.
g.  Gunakan wadah  yang dapat digunakan kembali  untuk menyimpan makanan, bukannya aluminium foil dan bahan plastik lainnya.
h.  Reuse kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang.
i.    Gunakan kembali koran lama untuk membungkus dan ‘mengepak’ barang.
j.    Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas kertas dan kantong plastik.
k.  Simpan gantungan kawat dan mengembalikan atau menggunakannya kembali ketika ke binatu.
l.    Mengecat dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi daripada menggunakan cat semprot yang mengeluarkan emisi berbahaya.

5.      REDUCE ( Berhemat ) Dan lain-lainnya :
a.  Hemat penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di udara.
b.  Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan sudah digunakan daripada sering membeli baru.
c.  Hanya membeli perangkat mebel. yang benar-benar digunakan.
d. Beli dan gunakan  baterai ‘rechargeable’ untuk perangkat yang sering digunakan.
e.  Prioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.
f.   Beli dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.
g.  Beli produk-produk buatan lokal untuk mengurangi buangan emisi dari transportasi.
h.  Beli makanan/minuman, sayuran/buah-buahan lokal, karena lebih murah dan lebih terjamin kesegarannya.
i.    Beli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.
j.    Hindari produk dengan beberapa lapis kemasan, jika hanya satu juga cukup.
k.  Dengan kata lain jika memungkinkan beli produk dalam jumlah grosir yang lebih murah dan hemat kemasan daripada beli eceran yang lebih mahal dan butuh banyak kemasan. Contoh pembelian sabun cuci ukuran 1 kg, lebih baik dari pada ukuran sachet kecil.
l.    Hindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam karena  tidak dapat didaur ulang.
m.      Hindari atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
n.  Hindari ‘fast food’ karena jenis makanan ini merupakan penghasil sampah terbesar di dunia, selain itu juga kurang baik terhadap kesehatan.
o.  Minimalkan penggunaan pestisida.
p.  Hindari penggunaan ‘racun tikus’ dari bahan kimia, jika ingin membunuh atau mengusir tikus, tapi gunakan jebakan tikus tradisional dengan umpan ikan asin misalnya.
q.  Berhenti menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC yang akan mengganggu lapisan Ozon Bumi.
r.   Kurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan semua sudut rumah.
s.   Jangan membeli produk yang dibuat dari hewan langka.
t.   Mengurangi konsumsi daging (flexitarian) atau bila memungkinkan jadilah vegetarian.

6.      RECYCLE ( Daur Ulang ) Dan lain-lainnya :
a.    Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.
b.    Gunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.
c.    Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan anorganik lainnya.
d.   Bagi Anda yang suka berkreasi manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang menjadi produk kerajinan tangan yang indah.
e.    Kumpulkan sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya.
f.     Barang plastik bekas seperti: ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman dan lainnya bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot tanaman yang indah.
g.    Jika tidak mau menggunakannya kembali, segera sumbangkan atau berikan kepada orang lain atau organisasi yang mau menampung dan mengolah sampah anorganik ini.
h.    Demikian pula pakaian bekas layak pakai dan peralatan rumah tangga yang sudah tidak digunakan atau didaur ulang sebaiknya disumbangkan kepada yang mau menerima dan memanfaatkannya lagi.
i.      Jangan biasakan membuang-buang makanan walau sedikit pun karena sisa-sisa makanan dapat mengeluarkan gas metana di tempat terbuka seperti TPA sampah.
j.      Kompos sisa sayuran, kulit buah dsb. dari dapur Anda.
k.    Mulai olah sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
l.      Kompos daun kering dan sampah, atau  bawa ke sebuah tempat pendaurulang sampah.

7.      Efisiensi Penggunaan Kendaraan Bermotor :
a.    Cari lokasi rumah tempat tinggal yang dekat dengan kantor tempat bekerja atau tempat anak-anak sekolah.
b.    Biasakan berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih menyehatkan dan ramah lingkungan, misalnya untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di sekitar rumah.
c.    Untuk jarak yang lebih jauh, jika memungkinkan gunakan angkutan umum massal, seperti busway dan kereta api.
d.   Naik kendaraan pribadi bersama-sama secara bergantian misalnya dengan teman atau saudara yang kebetulan searah atau setujuan.
e.    Jika harus naik kendaraan bermotor pribadi, untuk bepergian :
f.     Gunakan mobil yang sesuai dengan kebutuhan keluarga atau lebih besar.
g.    Gunakan energi hijau terbarukan seperti biofuel, antara lain biodiesel dan bioetanol (nama dagang Pertamina : biosolar, biopremium dan biopertamax).
h.    Matikan mesin motor/mobil saat pengisian bahan bakar. Jangan mengemudi di atas ambang batas kecepatan yang dianjurkan.
i.      Jangan membawa barang-barang yang tidak perlu dalam bagasi mobil.
j.      Periksakan mobil secara teratur untuk memastikan dalam kondisi baik.
k.    Periksa tekanan angin pada ban mobil secara teratur berkala.
l.      Periksa minyak/oli mesin, rem, kopling, gardan dsb. Cek kemungkinan kebocoran atau kerusakan lainnya, dan jangan lupa mendaur ulang minyak/oli motor/mobil anda.
m.  Rawat mobil dengan menyetel ulang mesin (tuned up) dan  mengganti oli mesin secara berkala, agar kondisi mesin tetap prima saat akan digunakan. 
n.    Gunakan ban radial untuk meningkatkan kemampuan jalan kendaraan.
o.    Jaga kondisi roda ban agar seimbang tidak bergetar dengan melakukan ‘spooring & balancing’ sehingga mobil nyaman dikendarai.
p.    Jika harus mengemudi mobil untuk jarak yang sangat jauh, jangan lupa beristirahat misalnya pada ‘rest area’ di jalan tol untuk menjaga stamina pengemudi mau pun kondisi mesin.
q.    Beli motor/mobil baru atau pun bekas yang lebih efisien bahan bakar dan menghasilkan emisi buangan yang lebih rendah agar tidak terlalu banyak menyumbang CO2 ke udara.
r.     Jika memungkinkan beli dan gunakan mobil ramah lingkungan, misalnya yang menggunakan teknologi panel tenaga sinar matahari dan hibrida.

Upaya Lain yang Dapat Kita Lakukan
1.  Jadilah Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”, 2006 dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2). Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan “Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2! Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra Pachauri, menganjurkan orang untuk mengurangi makan daging.
2.  Tanam Pohon
 Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per tahunnya.
3.   Bepergian Yang Ramah Lingkungan
      Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.
4.   Kurangi Belanja
      Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.
5.   Beli Makanan Organik
      Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.


6.   Gunakan Lampu Hemat Energi
      Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
7.    Gunakan Kipas Angin
      AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin Anda bisa mencoba menggunakan kipas angin.
8.   Jemur Pakaian Di Bawah Sinar Matahari
      Bila Anda menggunakan alat pengering, Anda mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.
9.   Daur Ulang Sampah Organik
      Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu mengurangi masalah ini!
10.  Pisahkan Sampah Kertas, Plastik dan Kaleng
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.








BAB III
PENUTUP
A.   SIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari tugas projek ini yaitu :
1.     Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi.
2.       Gejala-gejala pemanasan global antara lain ketinggian gunung berkurang, kebakaran hutan besar-besaran, situs purbakala cepat rusak, satelit bergerak lebih cepat, hanya yang terkuat yang bertahan, pelelehan besar-besaran, keganjilan di daerah kutub, mekarnya tumbuhan di kutub utara, habitat makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi, peningkatan kasus alergi.
3.      Gejala-gejala pemanasan global tersebut ditimbulkan oleh penyebab-penyebab pemanasan global, dan menimbulkan dampak yang serius bagi bumi ini akibat adanya pemanasan global.
4.      Banyak sekali upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah pemanasan global, seperti hemat pemakaian listrik, hemat pemakaian air, manfaatkan sumber energi dari alam, reuse (gunakan kembali) dan lain-lainnya, reduce ( berhemat ) dan lain-lainnya, recycle ( daur ulang ) dan lain-lainnya, efisiensi penggunaan kendaraan bermotor.

B.   SARAN
Adapun saran yang dapat dikemukakan yaitu bagi para pembaca dapat menelaah lebih jauh lagi tentang pemanasan global agar dapat mengetahui pengetahuan mendalam tentang teori tersebut dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar