Seni
tari adalah ungkapan jiwa yang mengandung unsur keindahan dalam bentuk
gerakan yang teratur sesuai dengan irama yang mengiringinya. Tari adalah
keindahan gerak anggota-anggota tubuh yang bergerak, berirama, dan
berjiwa yang harmonis.
Ada
tiga unsur utama dalam tari, yaitu wiraga (fisik), wirama (iringan
musik), dan wirasa (penjiwaan atau ekspresi). Gerak tari dan gerak biasa
memiliki perbedaan dalam hal kehalusan, dinamika (irama dan tempo), dan
iringan.
-
JENIS TARI
-
Jenis Tari Tradisional
Tari
tradisional adalah tari yang berkembang di daerah tertentu yang
berpijak dan berpedoman luas pada adaptasi kebiasaan turun-temurun dan
dianut oleh masyarakat pemilik tari tersebut. Tari tradisional dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
-
Tari tradisional klasik
Ciri-ciri tari tradisional klasik adalah sebagai berikut.
-
Pola-pola gerak sudah ditentukan.
-
Memiliki nilai seni yang tinggi
-
Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan mnimal yang dibutuhkan oleh konteksnya.
-
Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan.
-
Ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah.
Contoh tari tradisional klasik adalah Tari Bedaya Ketawang dari Jawa Tengah.
-
Tari tradisional folkasik (tari rakyat)
Ciri-ciri tari tradisiomal folkasik (tari rakyat) adalah sebagai berikut.
-
Pola-pola gerak sangat ditentukan dengan konteksnya, sehingga tari rakyat biasanya memiliki tema tertentu.
-
Bersifat sosial dan memiliki nilai seni yang sedang.
-
Perbendaharaan geraknya terbatas sekadar cukup untuk memberikan aksen kepada peristiwa-peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan.
-
Berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
-
Terbatas pada wilayah adat tertentu.
Contoh tarian ini adalah Tari Tayub dari Jawa Tengah.
-
Jenis Tari Kreasi
Tari
kreasi adalah tari yang memiliki ciri gerak yang tidak lagi mengikuti
pola-pola dan ramuan-ramuan yang menetap. Tari kreasi berasal dari tari
tradisional yang sudah dkembangkan. Contohnya Tari Oleg Tambulilingan
dari Bali dan dan Tari Kipas dari Sumatra. Tari kreasi dibagi menjadi
dua macam, yaitu :
-
Tari modern
Ciri-ciri tari modern adalah sebagai berikut.
-
Pola-pola gerak yang lebih bebas tetapi masih memperhatikan keindahan.
-
Gerak yang digunakan masih memberi penekanan pada gerak yang tumbuh dari gerak tari tradisional.
-
Masih tetap berada dalam kerangka tradisi tari suatu suku bangsa.
Contoh tari modern adalah Tari Merak dari Jawa Barat.
-
Tari kontemporer
Ciri-ciri tari kontemporer adalah sebagai berikut.
-
Pola-pola geraknya lebih bebas dari tari modern.
-
Gerak yang digunakan tidak lagi mendasarkan pada gerak tari tradisional.
-
Tata tari diciptakan sesuai suasana saat itu.
Contoh tari kontemporer adalah tari ciptaan Boy G. Sakti, Tom, Ibnur, Sardono W. Kusuma.
Selain kedua jenis tari di atas, tari juga dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan bentuk penyajiannya.
-
Jenis tari berdasarkan fungsinya
-
Tari upacara
Dalam
kehidupan masyarakat di Nusantara, kegiatan upacara sudah dilaksanakan
sejak dahulu. Biasanya dalam kegiatan upacara, tari dijadikan sebagai
medianya. Upacara-upacara yang sering menggunakan tari sebagai media,
yaitu :
-
Upacara keagamaan, seperti Tari Sang Hyang, Gabor, Wayang Uwong, dan Gambuh (Bali), Ngalase (Jawa barat), Sanyang (Jawa Timur), dan Seblang (Banyuwangi).
-
Upacara kebesaran keistanaan (Keraton), seperti Tari Bedoyo Semang (Yogyakarta), Srimpi ( Jawa Timur), dan Gending Sriwijaya (Palembang).
-
Upacara penting dalam kehidupan manusia, seperti upacara panen dirayakan dengan Tari Pakarena (Sulawesi Selatan), upacara khitanan dirayakan dengan tari Sisingaan (Subang), upacara perkawinan dirayakan dengan Tari Lawung (Yogyakarta).
-
Tari pergaulan atau hiburan
Beberapa jenis tari hiburan yaitu Tari Bumbung dari Bali, Tari Ronggeng dan Rantak Kudo dari Sumatra.
-
Tari pertunjukan
Tari
pertunjukan sengaja digarap untuk dipertontonkan dan memerlukan
penggarapan yang mantap. Namun, tari pertunjukan ada juga yang semula
berfungsi sebagai tari upacara atau hiburan, kemudian berubah menjadi
tari pertunjukan. Berikut ini beberapa contoh tari pertunjukan : Tari
Pendet dari Bali, Tari Tayuban dari Jawa Barat, dan Tari Ngremo dari
Jawa tImur.
-
Jenis tari berdasarkan bentuk penyajian
Berdasarkan
bentuk penyajian, tari dibagi ,emjadi empat macam, yaitu tari tunggal,
tari berpasangan, tari massal, dan drama tari.
-
Tari tunggal
Tari
tunggal adalah jenis tari yang dimainkan oleh seorang penari. Contoh
tari tunggal yaitu Tari Gatotkaca, Tari Topeng Klana, dan Tari Panji.
-
Tari berpasangan
Tari
berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh dua penari yang satu
dengan lainnya saling melengkapi. Dua penari itu bisa wanita semua atau
laki-laki semua, bias satu wanita yang lainnya laki-laki. Jenis tari ini
ada yang terdiri dari beberapa pasangan. Contoh tari yang dibawakan
oleh sepasang penari, yaitu Tari Damarwulan, Tari Rara Mendut, dan Tari
Perang Sugriwo-Subali.
-
Tari massal
Tari
massal adalah tarian yang dibawakan oleh lebih dari satu orang penari
tanpa ada unsur saling melengkapi. Beberapa contoh tari massal, yaitu
Tari Gambyong dari Surakarta, Tari Golek dari Yogyakarta, dan Tari Mafia
dari Irian Jaya.
-
Drama tari
Drama
tari dibawakan oleh beberapa orang penari. Drama tari disajikan dalam
bentuk cerita yang terbagi atas babak-babak atau adegan-adegan. Beberpa
contoh drama tari yaitu Wayang Wong dari Jawa Tengah, Wayang Topeng dari
Cirebon, dan Randai dan Makyong dari Sumatra.
-
KOMPOSISI TARI
-
Bentuk (pose)
Bentuk (pose) adalah posisi tubuh sebelum bergerak. Terbagi menjadi empat, yaitu terbuka, tertutup, asimetris, dan simetris.
-
Gerak
Gerak adalah posisi tubuh menggerakkan bentuk.
-
Pola lantai
Pola lantai adalah arah atau garis langkah yang dilalui oleh penari. Pola lantai terbagi menjadi dua, lurus dan lengkung.
-
Arah hadap
Arah hadap adalah arah posisi tubuh penari.
-
Tataran atau level
Tataran atau level adalah tingkatan posisi tubuh penari. Terbagi menjadi tiga, bawah, tengah, dan atas.
-
Ekspresi atau penjiwaan
-
PERANAN TARI
Sebagai suatu kegiatan, tari memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut.
-
Tari sebagai alat pemersatu bangsa
Sebagai contoh pagelaran festival tari nasional daerah, dan festival isen mulang.
-
Tari sebagai media ekspresi
Tari
dapat menciptakan rangkaian gerak yang dapat membuat penikmatnya peka
terhadap sesuatu yang ada dan yang terjadi di sekitarnya.
-
Tari sebagai sarana upacara
Jenis tari ini banyak macamnya seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
-
Tari sebagai penyaluran terapi
Jenis
tari ini biasanya ditujukan kepada penyandang cacat fisik atau cacat
mental. Pada masyarakat timur, jenis tarian ini menjadi pantangan karena
rasa tak sampai hati.
-
Tari sebagai media komunikasi
Penampilan
tari menyampaikan pesan yang ada dalam setiap gerakannya. Contohnya
adalah Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan yang digunakan untuk
mengucapkan selamat dating kepada para tamu.
-
Tari sebagai media berpikir kreatif
Kecerdasan
manusia meliputi tujuh aspek, yaitu logika, bahasa, visual, kinestik,
musik, intrapersonal, dan interpersonal. Ketujuh aspek itu perlu
mendapat perhatian yang seimbang dalam pendidikan sehingga siswa akan
bisa lebih berpikir kreatif. Seni tari, ebagai salah satu pendidikan
seni di sekolah, dapat mengembangkan kemampuan dalam aspek kinestik.
Seni tari bisa menjadi alat untuk bias berpikir kreatif.
-
Tari sebagai media mengembangkan bakat
Di
sekolah diadakan pendidikan seni, yang salah satu aspeknya adalah seni
tari. Pendidikan seni tari ini dapat dijadikan sebagai alat untuk
mengembangkan bakat.
-
Tari sebagai hiburan
Tari
sebagai hiburan harus bervariasi agar tidak menjemukan dan membosankan.
Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak
muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata
panggungnya dipersiapkan dengan cara yang menarik.
-
Tari sebagai media pergaulan
Seni
tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa
orang. Oleh karena itu, kegiata tari dapat berfungsi sebagai sarana
pergaulan. Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau
pementasan bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar